MEMOonline.co.id, Sumenep – Dua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mulai hari ini, Senin (2/4/2018) tidak bisa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Itu disebabkan karena terganjal jaringan internet yang tidak memadai.
Operator UNBK Cabang Disdik Provinsi Jawa Timur Wilayah Sumenep, Ari Wahyudi, mengatakan, dua SMK itu diantaranya SMK Al-Bukhori itu di Kecamatan Arjasa dan SMK Ismaili di Kecamatan Masalembu. Tapi meski "off line" pihaknya meyakini tidak akan mengganggu pelaksanaan ujian. Karena semuanya sudah dipersiapkan secara matang.
"Dua SMK yang secara "off line" yakni SMK Al-Bukhori dengan 27 siswa dan SMK Ismaili dengan siswa sebanyak 34 orang," katanya.
Wahyudi mengungkapkan jumlah SMK yang menyelenggarakan UNBK tahun ini sebanyak 47 lembaga, baik di wilayah daratan maupun kepulauan. Sementara jumlah peserta ditingkat sebanyak 1.637 siswa.
"Sekarang merupakan hari pertama pelaksanaan UNBK untuk SMK dan akan berlangsung selama empat hari hingga Kamis (5/4/2018)," jelasnya.
Disamping itu, pihaknya menegaskan pelaksanaan UNBK ini tetap mendapatkan pengawasan secara ketat, dan dipastikan siswa akan mengerjakan soal sendiri tanpa ada bantuan dari siapapun.
"Semua kegiatan UNBK itu tetap mendapatkan pengawasan dari petugas. Sehingga guru tidak bisa ikut campur dalam pengerjaan soal tersebut," tukasnya. (Ita/Diens)