MEMOonline.co.id. Jember - Hasil lad laboratorium SPBU Kalisat 54-681-14. Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang dilakukan tim ahli, hasilnya negatif.
Hal itu disampaikan oleh Advokat Priyori Law Office, Pria Alfisol Rahardi, di pendopo Desa Glagahwero, pada hari Kamis (8/12/2022), pukul 19:00 WIB.
"Artinya, air sumur warga Glagahwero tidak tercemar BBM. Ini sesuai dengan sertifikat yang dikeluarkan pihak Pertamina,"terangnya.
Salah seorang warga setempat yakni mirwan pihaknya tidak puas dengan hasil lad yang di tunjukan oleh kuasa hukum SPBU Kalisat tersebut.
Menurutnya, apa yang dikatakan kuasa hukumnya. Seharusnya, juga melibat dinas-dinas terakit.
"Kami mohon ijin, mau ambil air untuk sampel sendiri, maka nanti hasilnya negatif/positif,"ungkapnya.
Sementara kades Glagahwero, Abdul Halim mengaku tidak pernah menerima laporan sebelumnya tentang adanya sumur warga yang diduga tercemar BBM dari SPBU Kalisat.
Pernyataan tersebut disampaikan Halim dalam acara musyawarah bersama Muspika terkait hasil laboratorium sampel air sumur warga yang diduga tercemar BBM.
Ia mengaku dirinya baru mengetahui tentang kasus tersebut setelah viral di pemberitaan pada salah satu media online.
Diakhir acara Halim berjanji permasalahan yang menimpa warga secepatnya ada titik terang.
"Musyawarah ini bisa kita lanjutkan kembali, terima Kasih kepada muspika, media dan pihak advokat menghadiri undangan kami,"pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya: SPBU Kalisat Tutup, Halaman Pertamina Jadi Tempat Jualan Cilok.
Jember - Pertamina SPBU 54-681-14 Kalisat, Kabupaten Jember, hingga saat ini masih tertutup. Rabu (26/20/2022).
Tutupnya SPBU tersebut ditengarai karena BBM diduga mencemari air sumur warga setempat.
Sementara kendaraan roda 2 dan 4 terpaksa Butar balik. Bahkan untuk mendapat BBM harus sabar.
Sebab, SPBU terdekat hingga kini belum dibuka.
"Sudah cukup lama jualan cilok di halaman SPBU, mas. Tapi sepi pembeli. Beda saat POM masih buka," ucap penjual cilok, Ghofur.
Penulis : Zainullah
Editor : Udiens
Publisher : Satrio Pininggit