MEMOonline.co.id. Sumenep - Peristiwa rutin yang biasa terjadi setahun dua kali di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yakni cuaca ekstrem, memaksa DPRD setempat buka suara.
Mereka meminta pemerintah Kabupaten Sumenep menyiapkan anggaran khusus mengatasi cuaca ekstrem bagi masyarakat kepulauan yang rutin terlantar di pelabuhan Kalianget.
“Cuaca ekstrem memang terjadi setiap tahun tapi volumenya yang berbeda. Tahun ini tergolong lama. Warga kepulauan tertahan di Pelabuhan Kalianget sudah lebih dari setengah bulan sejak 17 Desember 2022 hingga 4 Januari 2023,” kata M. Syukri, Wakil Ketua DPRD Sumenep, Rabu (04/01/2023).
Menurutnya, akibat cuaca ekstrem masih melanda Perairan Sumenep hingga saat ini, mengakibatkan warga kepulauan tertahan di Pelabuhan Kalianget, lantaran tidak ada kapal yang beroperasi.
Dengan kondisi seperti itu, lanjut Syukri, sudah sepatutnya Pemkab menyiapkan anggaran khusus. Karena sebagai kabupaten yang memiliki wilayah kepulauan harus peka terhadap kesulitan warga kepulauan utamanya transportasi laut.
“Kedepan kami akan mendorong ada anggaran khusus mengantisipasi cuaca ekstrem. Semisal mendatangkan kapal perang atau sebagainya. Kasihan juga warga kepulauan yang tertahan lama di Pelabuhan Kalianget,” tuturnya.
Syukri juga mengungkapkan, akibat cuaca ekstrem itu banyak menimbulkan kerugian yakni berhentinya perputaran perdagangan di kepulauan.
“Selain itu, warga yang tertahan di Pelabuhan Kalianget rugi waktu dan finansial (keuangan).Pemerintah Kabupaten Sumenep harus peka atas kesulitan yang dihadapi warga kepulauan disaat cuaca ekstrem,” ungkapnya.
Penulis : Alvian
Editor : Udiens
Publisher : Syafika Auliyak