MEMOonline.co.id. Sumenep - Salah satu tokoh agama asal Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yakni Kiai Imam Bisri, sangat menyayangkan pemadaman listrik bergilir yang terjadi di tempatnya. Hal itu telah berlangsung lebih dari satu bulan.
Kiai yang juga merupakan Ketua Yayasan Pondok Pesantren Sirajul Akhyar menyebut, kejadian itu menghambat proses pendidikan di Pondok Pesantrennya. Terutama yang dilakukan pada malam hari.
"Pemadaman listrik bergilir ini sangat menghambat kami di Pondok Pesantren. Karena banyak kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan pada malam hari dan sebelum shalat Subuh yang membutuhkan listrik. Sedangkan kami tidak memiliki genset yang memadai untuk penerangan, hanya mengandalkan listrik dari PLN," ujarnya pada Selasa, 21 Februari 2023.
Kiayi Bisri menambahkan, masyarakat lain juga turut dirugikan dengan pemadaman listrik bergilir tersebut. Terutama para nelayan dan penjual es batu.
"Kebutuhan es batu untuk ikan hasil tangkapan nelayan juga jadi sulit karena kulkas yang tidak berfungsi maksimal. Bahkan kulkas dan barang elektronik masyarakat menjadi rusak," tambahnya.
Ia mendorong pihak PLN dan pemerintah untuk dapat segera mengatasi masalah tersebut. Pasalnya, kejadian itu sudah cukup lama dan tidak kunjung selesai.
Sebelumnya, PLN ULP Kepulauan Kangean menerbitkan surat pemberitahuan pemadaman listrik bergilir di Pulau Raas pada tanggal 11 Januari 2023 hingga 08 Februari 2023. Namun, pemadaman diperpanjang sampai dengan 20 Februari 2023.
Hari ini, beredar informasi di masyarakat bahwa pemadaman tersebut akan dilaksanakan kembali.
Penulis : Mubarak
Editor : Udiens
Publisher : Syafika Auliyak