Rektor Uniba Madura Siap Lapor Polisi Soal Kabar Tak Sedap Isu Pungli Pelolosan Penerima KIP

Foto: Rektor Uniba Madura Prof. Dr. Ir. H. Rachmad Hidayat, MT., IPU., ASEAN.ENG (tengah)
209
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep- Universitas Bahaudin Mudhary (Uniba) Madura ramai jadi perbincangan usai oknum yang mengatasnamakan orang terdekat rektor bisa meloloskan mahasiswa untuk menerima beasiswa KIP kuliah.

Hal tersebut dibantah Rektor Uniba Madura Prof. Dr. Ir. H. Rachmad Hidayat, MT., IPU., ASEAN.ENG usai upacara Peringatan Kemerdekaan RI di Kampus Uniba Madura.

Pihaknya menegaskan, jika ada oknum yang mengaku akan meloloskan mahasiswa untuk menerima beasiswa KIP dengan pungutan, hanya informasi bohong. Sebab di tahun 2024 ini Uniba masih belum mengajukan.

"Sampai sekarang Uniba masih belum memutuskan untuk mengambil pembiayaan KIP 2024, beasiswa yg ada seluruhnya dari Uniba. Jika ada oknum yang menjamin lolos beasiswa KIP, itu bohong. Karena kami belum mengajukan. Jatah dari kopertis hanya 16 mahasiswa itupun masih belum bisa diakses (pendaftarannya). Masih pada bulan September," ungkapnya, Sabtu (17/8/2024).

Tidak hanya itu Rachmad juga menjelaskan apabila ada oknum mengatasnamakan Uniba, bisa melaporkan langsung ke pihaknya untuk ditindaklanjuti.

"Kami akan laporkan ke polisi siapa pihak yang mencari keuntungan dengan mencoreng nama Uniba," tegasnya.

Lebih lanjut Rachmad mengemukakan mahasiswa yang menerima beasiswa KIP murni berprestasi. Pihaknya merinci beasiswa KIP ini melalui proses selektif dari rektor Uniba yang dipilih dari pengajuan mahasiswa.

"Sudah pasti mahasiswa yang tidak mengajukan tidak akan maju ke tahapan seleksi," jelasnya.

Sebagai syarat prosedur formal pengajuannya yakni harus memiliki kartu KIP (Kartu Indonesia Pintar), kemudian dilakukan survei lapangan dan keputusan akhir menunggu dari kemendikbud.

"KIP ini terbatas, gak semua yg mengajukan lolos. Rektor yang mengajukan, nanti keputusan dari Kemendikbud" tuturnya.

Bergulir kabar sosok inisial "D" diketahui melalui perantara dua mahasiswa, melakukan aksinya dengan mendekati mahasiswa lain yang ingin mendapatkan beasiswa KIP dengan syarat harus rela dipungut biaya.

Dengan tegas Rachmad langsung menelusuri oknum-oknum tersebut. Ditemukan "D" bukan lagi bagian dari Uniba karena telah dipecat secara tidak hormat masalah etik.

"Untuk mahasiswa yang ikut andil, akan diberi sanksi nilai IPK di semester genap 0,00," katanya.

Penulis     :   Gita Larasati

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Poli Onkologi RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melalui BKPSDM resmi mengumumkan hasil seleksi administrasi CPNS tahun...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Komunikasi dan Informatika terus mengembangkan Sistem Informasi Keselamatan...

MEMOonline.co.id, Bali- Di era digital yang semakin maju, kehadiran content creator menjadi salah satu pilar penting dalam dunia kreatif. Gussdian,...

MEMOonline.co.id, Sampang- S inisial (54), seorang perempuan warga desa Blu'uran, kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur...

Komentar