MEMOonline.co.id, Sumenep- Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumenep, Wahyudi, mendesak Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, untuk mengevaluasi pelaksanaan Event Organizer (EO) dalam event-event bergengsi tahun 2024.
Wahyudi, yang akrab disapa Wahyu ini, menyoroti adanya indikasi monopoli oleh satu pihak dalam penyelenggaraan 100 Kalender Event Sumenep 2024. Menurutnya, monopoli EO ini sangat merugikan, sehingga diperlukan evaluasi untuk menjamin transparansi.
“Keterlibatan EO lain harus diperhatikan demi menggerakkan perekonomian daerah dan memberikan kesempatan yang merata,” ujar Wahyu pada Jumat (6/9/2024).
Wahyu juga menekankan pentingnya profesionalisme dalam penyelenggaraan event agar hasilnya maksimal dan berdampak positif bagi masyarakat. Ia mengkritisi praktik monopoli yang diduga hanya menguntungkan pihak tertentu.
Sebagai contoh, ia menyebutkan event Sumenep Night Vaganza yang digelar di GOR A Yani, di mana ada biaya pendaftaran sebesar Rp1,5 juta untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Rp850 ribu untuk pelaku UMKM. Menurutnya, hal ini tidak mencerminkan pemberdayaan masyarakat.
“Kami berharap Bupati Fauzi segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi masalah ini. Jika tidak, kami khawatir akan ada ketidakpuasan dari masyarakat terkait transparansi penyelenggaraan,” tegas Wahyu.
Sementara itu, Kepala Disbudporapar Sumenep, Mohammad Iksan, menyatakan pihaknya tidak banyak terlibat dalam penentuan EO yang dipilih untuk Kalender Event Sumenep 2024, dan keputusan tersebut mengikuti petunjuk Bupati.
Penulis : Alvian
Editor : Udiens
Publisher : Syafika Auliyak