Heboh! Dana Hibah Madrasah di Lumajang Diduga Ditilep Makelar

Foto: ilustrasi
121
ad

MEMOonline.co.id, Lumajang- Ditengah menyeruaknya kabar dugaan korupsi dana hibah Jatim yang saat ini ditangani oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), indikasi serupa berhembus di wilayah Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang Jawa Timur.

Pengurus salah satu lembaga madrasah di Desa Grobogan Kecamatan Kedungjajang, harus gigit jari, lantaran harapannya untuk bisa membangun atau merenovasi gedung kegiatan belajar dan mengajar, terancam kandas.

Ruhin pemilik lembaga pada media ini berkata, mulanya ia ditawari oleh seseorang yang terafiliasi dengan oknum kader salahsatu partai, sedianya memperoleh anggaran.

"Katanya ngajukan ke Provinsi. Saya diminta surat kelengkapan lembaga. Saya kasikan. Untuk proposal, disana sudah yang buat katanya mas. Sesudah itu saya tunggu, pasca persyaratan yang diminta saya berikan," ucap Ruhin pada media.

Diduga, realisasi atau pencairan pada lembaga yang pimpin Ruhin, berpindah ke tangan orang lain, sebut saja oknum. Terindikasi, ada pengelabuan administrasi oleh sejumlah oknum tak bertanggung jawab, dengan maksud mengelola anggaran yang dialokasikan oleh Pemprov, di luar hak lembaga penerima.

"Saya tembusi ke orang yang awalnya berkomunikasi dengan saya. Saya kaget, katanya sudah cair, tapi sebab suatu alasan, sehingga anggaran itu mau dikembalikan ke Pemprov dan saya disuruh nunggu sampai aman, dan bukti pengembalian akan diserahkan ke saya. Yang saya merasa aneh, aman apanya, dan cairnya itu ke rekening siapa? Lembaga saya ada rekeningnya, gak ada uang masuk," imbuhnya, heran.

"Ini yang saya sesalkan. Kenapa dalam pengajuan, nama Ketua Lembaga diganti. Sementara ketuanya itu saya," tukasnya.

Dilain sisi, alur cerita yang diutarakan Ruhin, mengalir dan mengerucut pada Rifa'i Warga Desa Tempursari Kedungjajang. Ditemui media ini, Rifa'i senada mengiakan pergantian nama ketua lembaga tersebut.

Namun menurutnya, bukan tak ada maksud. Melainkan sudah menjadi komitmen pihaknya dengan calon penerima, bahwasanya dalam alokasi anggaran tersebut, semua kepengurusan ditanggung, dan penerima (lembaga -red) tinggal terima kunci.

"Karena ini komitmennya sudah terima kunci, memang niatan supaya lembaga tidak ruwet tidak riwa - riwi. Komitmen kita begini, supaya tidak meruwet, nanti tinggal bangun, nanti dapat bangunan, sesuai, kokoh, layak," ucap Rifa'i, pihak yang mengaku sebagai koordinator alokasi dana ke lingkup lembaga madrasah/yayasan di Kecamatan Kedungjajang.

Diperjelas pada pengajuan pada lembaga milik Ruhin, Rifa'i menjawab, sudah cair. Akan tetapi ia tak berterus terang berapa nominalnya. Setakat ia menuturkan, dana tersebut akan dikembalikan ke Pemprov, karena, ada perubahan titik koordinat pembangunan sekira 10 meter di lahan yang sama, sehingga menurut Rifa'i, pihak yang survei enggan meneruskan ke titik koordinat yang baru.

Rifa'i meminta waktu, untuk berkomunikasi dengan sejawatnya, sembari memperkuat argumen jika anggaran tersebut, dalam proses pengembalian ke Pemprov lantaran pelaksanaan, terkendala perubahan titik koordinat.

Penulis     :   Mas Her

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Poli Onkologi RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melalui BKPSDM resmi mengumumkan hasil seleksi administrasi CPNS tahun...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Komunikasi dan Informatika terus mengembangkan Sistem Informasi Keselamatan...

MEMOonline.co.id, Bali- Di era digital yang semakin maju, kehadiran content creator menjadi salah satu pilar penting dalam dunia kreatif. Gussdian,...

MEMOonline.co.id, Sampang- S inisial (54), seorang perempuan warga desa Blu'uran, kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur...

Komentar