MEMOonline.co.id, Pali – Saat ini, kondisi gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 11 Abab, sangat memperihatinkan.
Kondisi gedung yang sudah banyak membekali para generasi penerus bangsa dengan berbagai ilmu pengetahun, sangat tidak layak untuk ditempati kegiatan belajar mengajar (KBM).
Bahkan, gedung Sekolah yang berlokasi di Desa Prambatan, Kecamatan ABAB, Kabupaten Penukal Abab (PALI) itu, sangat membahayakan keselamatan anak didik yang sedang menuntut ilmu.
Sebab, atap gedung tersebut sudah banyak yang bocor, serta hampir semua plapon yang digunakan sudah lapuk, lantaran dimakan usia.
Bukan itu saja, seringkali bila musim hujan tiba, ruangan dalam gedung tersebut tergenang air, lantaran bagian banyak yang bocor.
"Beberapa Ruang belajar di sekolah ini sudah sangat memprihatinkan, ada yang atapnya sudah jebol sehingga kalau musim hujan ruang belajar di genangi air, kayu-kayunya pun sudah kelihatan lapuk di makan usia,” kata salah seorang wali murid, yang meminta namanya tidak dimediakan, Minggu (15/7/2018).
Oleh karenanya, pihaknya sebagai wali siswa berharap pihak sekolah maupun pemerintah segera melakukan renovasi.
Sebab bila tidak, pihaknya khawatir terjadi apa-apa pada anak-anak yang sedang menuntut ilmu di sekolah tersebut.
“Dan tahun ini anak saya terpaksa saya pindahkan ke sekolah lain, walaupun jarak sekolahnya jauh dari rumah, ini saya lakukan agar anak saya aman dan nyaman dalam mencari ilmu,” terangnya.
Sementara itu, warga yang lain juga mengatakan, jika sekolah tersebut pernah didatangi Ketua DPRD Kabupaten Pali, hingga masyarakat setempat sempat menyangka jika sekolah itu akan direnovasi setelah itu.
"Dulu sempat datang kesini ketua DPRD Kabupaten Pali bapak Drs H soemardjono, kami kira setelah kedatangan beliau gedung sekolah ini langsung di Rehab. Tapi nyatanya sampai sekarang gedung ini masih seperti yang dulu (tak direnovasi red),” sesal warga yang minta namanya juga tidak dimediakan.
Ketua karang taruna Desa Prambatan Alan Saputra juga menyalahkan anggota DPRD Pali, yang terkesan membungkam suaranya sendiri terkait kondisi gedung SDN 11 Abab, yang sudah mau roboh.
Padahal tindakan seperti itu amat sangat merugikan bagi kelangsungan pendidikan generasi penerus bangsa.
“Dan yang paling miris, bila nanti atap gedung sekolah itu roboh dan memakan korban jiwa, lalu siapa yang bertanggung jawab ?,” sesal Alan Saputra.
Parahnya lagi, disaat sekolah-sekolah lain dibangunkan pagar keliling oleh Pemda, tapi kenapa SDN 11 ABAB dibiarkan begitu saja.
“Jangankan mau pagar sedang, gedungnya aja yang atapnya mungkin sebentar lagi mau roboh, belum mereka kasih bantuan,” sesalnya lagi.
Untuk itu, pihaknya memohon kepada pihak terkait agar lebih memperhatikan hal-hal seperti ini. Terkhusus para wakil rakyat, agar lebih jeli melihat hal kondisi lembaga pendidikan yang ada disekitarnya.
“Karena ini bukan hal kecil, apa lagi sampai ada korban jiwa nantinya,” Paparnya.
Terpisah , PLT Kepala Dinas Pendidikan Bapak Kamriadi Spd. Msi, ketika di konfirmasi via ponselnya tentang kapan Realisasi pembangunan sekolah tersebut, beliau mengatakan, sedang proses permintaan Dana ke KPKN Lahat.
“Kita sama-sama berdoa agar semuanya berjalan lancar, Insya'allah dalam bulan ini seharusnya sudah mulai bekerja,” pungkasnya. (Syam/ita)