Kecewa Pernyataan Donald Trump, Mahasiswa Sumenep Demo dan Serukan Boikot Produk AS

Foto: Sejumlah mahasiswa Sumenep saat melakukan Aksi Demo
1112
ad

MEMO online, Sumenep - Sejumlah mahasiswa Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD setempat, Jum'at (15/12/2017).

Aksi tersebut, dilakukan mahasiswa sebagai bentuk protes atas pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait pengakuan kota Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel.

Bahkan dalam aksinya, mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), tidak berorasi, dan membawa poster yang bertuliskan hujatan, seperti  "Firaun Jaman Now' dan sejumlah tulisan lain.

Melainkan mereka juga mengumandangkan gema takbir, serta mengutuk sikap apatis Donald Trump atas pemindahan Ibu Kota.

Pasalnya, kebijakan tersebut masuk kategori perbuatan semena-mena, lantaran tidak melibatkan negara-negara lain, yang tergabung dalam Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).

"Kami menyerukan agar umat Islam merebut kembali Yerussalem ke tangan Islam dan meniadakan penindasan di Palestina," kata Gupong, salah satu orator aksi.

Menurutnya, Yerussalem yang merupakan Ibu Kota Palestina, memang sejak lama diincar oleh Israel untuk diakuisisi. Hubungan Palestina dengan Israel sendiri hingga kini masih memanas.

Oleh sebab itu, Gupong meminta Trump mencabut pernyataan sepihak tersebut. Sebab, atas pernyataan itu membuat hubungan Israel dan Palestina semakin memanas.

"Kami meminta Donald Trump mencabut kembali pernyataan tersebut. Bukan hanya Indonesia yang akan bergerak, tapi semua negara akan meminta hal yang sama. Dan kami juga menuntut untuk memboikot semua produk-produk Amerika masuk di Sumenep," tegas Gupong.

Ditengah para demonstrans Kabag Humas DPRD Sumenep, Abd. Halim menemui mereka. Mantan Camat Pragaan itu meminta maaf karena Abggota Dewan tidak bisa menemui para demostrans. Saat ini 50 anggota DPRD sedang melaksanakan serap aspirasi.

Hanya saja Halim berjanji akan menyampaukan aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa kepada wakil rakyat di gedung parlemen itu.

"Saya juga Islam, saya juga Indonesia. Apabila negara kita sudah menolak, maka kami serentak juga menolak," tandasnya.

Setelah mendapatkan penjelasan dari Bagian Humas DPRD, drmonstran membubarkan diri secara tertip. (Ita/diens)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Poli Onkologi RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melalui BKPSDM resmi mengumumkan hasil seleksi administrasi CPNS tahun...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Komunikasi dan Informatika terus mengembangkan Sistem Informasi Keselamatan...

MEMOonline.co.id, Bali- Di era digital yang semakin maju, kehadiran content creator menjadi salah satu pilar penting dalam dunia kreatif. Gussdian,...

MEMOonline.co.id, Sampang- S inisial (54), seorang perempuan warga desa Blu'uran, kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur...

Komentar