MEMOonline.co.id, Sumenep - Pihak Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sendir No. 16, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terpaksa merekayasa ruang kelas untuk melanjutkan kegiatan belajar (KBM) siswa, pasca ditimpa musibah beberapa hari lalu.
Sebab, akibat musibah tersebut, tiga ruang kelas SDN Sendir - Sumenep, ambruk, dan tidak bisa ditempati KBM.
Kabid Pembinaan Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Fajarisman mengatakan, proses KBM berlangsung sebagaimana biasanya.
Sebab, tiga kelas yang masih tersisa itu direkayasa dengan memberi batas di tengah masing-masing ruangan.
"Kalau proses belajar mengajar berjalan seperti biasa. Sebab, selain membersihkan material bangunan yang roboh, warga dan dewan guru dibantu dari kepolisian dan TNI serta aparat desa membuat batas kelas dari tripleks. Jadi siswa tetap belajar dengan baik," katanya.
Sementara untuk bangunannya kata dia, akan dibangun kembali. Direncanakan pembangunan itu akan dilakukan tahun 2019.
"Tahun ini harus dibangun kembali. Karena, gedung itu menjadi tempat proses belajar mengajar siswa," jelasnya.
Hanya saja kata dia, pihaknya belum mengetahui besaran anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan tersebut. Saat ini masih dikoordinasikan dengan semua stagholder Pemerintah Daerah.
"Kami masih membicarakan soal dana yang akan dipakai dalam pembangunan sekolah SDN Sendir," jelasnya.
Untuk diketahui, dua ruangan kelas SDN Sendir, Kecamatan Lenteng ambruk setelah diguyur hujan yang disertai angin. Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa, karena para siswa sudah dipulangkan sebelum peristiwa itu terjadi. (Ita/diens)