Diduga Mabuk Saat Jam Sekolah, Siswa SD Negeri di Kalisat Ditemukan Tak Sadarkan Diri Ditumpukan Sampah

Foto: Korban S diapit keluarganya
1998
ad

MEMOonline.co.id, Jember – Sungguh ironis peristiwa yang salah satu siswa SD Negeri, di Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (18/2/2019).

Pasalnya, siswa benisial S tersebut, ditemukan tak sadarkan diri ditempat sampah, gara-gara menkonsumsi alkohol yang dicampur kuku bima (alkuma) saat jam sekolah.

Informasi yang dihimpun media ini dari Ju/ B.Veri (bibi korban red), korban S ditemukan sudah tidak sadarkan diri di tumpukan sampah dilingkungan sekolah, sekira jam 10.00 WIB.

“Awalnya saya mendapatkan informasi dari salah seorang guru, yang memberitahukan kalau ponakan saya mabuk di sekolah. Setelah saya datangi bersama orangtuanya ternyata benar,” katanya.

Mendengar informasi itu, dirinya juga mengaku terkejut saat mencari S sedang tidak ada di dalam kelas. Tetapi sudah mengalami kondisi koma ditumpukan sampah.

“Dicari di dalam kelas tidak ada, di luar kelas juga tidak ada, ternyata ponakan saya didapati sudah sekarat ada ditumpukan sampah,” paparnya.

Pernyataan senada diungkapkan Usman, yang tak lain orang tua kandung S. Bahkan atas peristiwa tersebut dirinya mengaku meyesal karena anaknya terkesan dibiarkan begitu saja di tempat sampah selama hampir 2 jam.

“Katanya teman-temannya minum alkohol dan kuku bima. Tidak langsung dibawa ke rumah sakit sama gurunya masih menunggu keluarga saya, anak saya didiemin saja. Mabuknya di dalam kelas, di luar sekolah dan di tempat membuangan sampah. Kira-kira 2 jam anak saya tidak tertangani, kalau terjadi apa-apa dengan anak saya bagaimana,” paparnya.

"Baru setelah istri saya datang, dijemput oleh pak guru, baru dibawa ke rumah sakit, yang ikut hanya pak guru, guru-guru yang lain tidak ada," imbuhnya.

Dirinya menyayangkan atas peristiwa tidak terpuji yang menimpa anaknya. “Itu masih di jam sekolah dan lingkungan sekolah, jadi guru harus punya tanggungjawab membantu ke rumah sakit, bukan hanya bisa dimarahi,” sesalnya.

Sementara itu, salah seorang guru SDN Kalisat 03 Jember, yakni Tukijo, saat dikonfirmasi wartawan perihal ramainya informasi siswa mabuk saat jam sekolah enggan menjawab.

"Siapa dulu warganya yang bicara. Kesini bawa dulu, saya ingin tahu," pintanya sambil menolak saat diwawancarai di sekolah, Senin (18/02/2019).

Saat ditanya terkait peran sekolah, sejauh mana membantu siswa saat kejadian itu.

"Saya bawa sendiri ke puskesmas," jawabnya singkat.

Dan atas viralnya pemeberitaan siswa SD mabuk saat jam sekolah, pihaknya menyayangkan sikap wartawan. Mestinya, wartawan harus minta izin dulu ke atasannya untuk melakukan wawancara.

"Kita kan punya atasan, ada Dinas Pendidikan. Jadi saya berhak berbicara, seandianya sampean dari media semestinya harus ada izin dulu dari atasan, saya takut," pungkasnya. (Inul/diens)

 

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Jember- Keresehan warga Jember khususnya kaum Hawa terjawab sudah ketika Polisi bergerak cepat mengamankan seorang yang diduga...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Proyek rehabilitasi gedung SMPN II Pasongsongan terpaksa dihentikan setelah ahli waris pemilik lahan, Taufik, melakukan...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Kasus persetubuhan anak dibawah umur dengan terdakwa Mistur warga Desa Oro Oro Ombo Kecamatan Pronojiwo, memasuki sidang...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Poli Onkologi RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melalui BKPSDM resmi mengumumkan hasil seleksi administrasi CPNS tahun...

Komentar