KOHATI Cabang Sumenep Gelar Dialog Publik, Peran Perempuan Dalam Politik

Foto: Nelly Agustin, saat memberikan sambutan
1419
ad

MEMOonlone.co.id, Sumenep - Korps HMIwati (KOHATI) CABANG Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar dialog tentang keterlibatan perempuan dalam dunia politik, Sabtu (16/3/2019) siang.

Dialog kali ini mengambil tema "Partisipasi Perempuan dalam Lingkaran Politik: Refleksi Terhadap Pemilu 2019". Tema ini sengaja diambil berdasarkan hasil kajian, sebab kohati melihat bahwa Indonesia merupakan Negara pertama di kawasan Asia-Pasifik yang membentuk kementerian khusus untuk meningkatkan peran perempuan.

Berbagai kegiatan perempuan yang muncul sejak pemerintahan Orde baru, baik organisasi profesi maupun ikatan kerja suami, PKK, Kowani, dan lain-lain.

Hal tersebut menunjukkan adanya pertumbuhan partisipasi politik perempuan yang semakin besar dan telah banyak membantu melaksankan program-program pemerintah. Berbagai jabatan politik telah dicapai seperti menjadi Menteri, Anggota Parlemen, Ketua Partai, Bupati, Camat dan lurah. Tetapi jika dilihat dari jumlah maupun pengaruhnya dalam perumusan kebijaksanaan nasional sangatlah kecil.

Keterlibatan perempuan diranah politik bukanlah sesuatu hal yang baru. UU nomor 2 Tahun 2008 memuat kebijakan yang mengharuskan partai politik menyertakan keterwakilan perempuan minimal 30% dalam pendirian maupun dalam kepengurusan di tingkat pusat. Angka ini didapat berdasarkan penelitian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyatakan bahwa jumlah minimum 30 persen memungkinkan terjadinya suatu perubahan dan membawa dampak pada kualitas keputusan yang diambil dalam lembaga-lembaga publik.

Kemudian, dalam UU Nomer 10 Tahun 2008 ditegaskan bahwa partai politik baru dapat mengikuti setelah memenuhi persyaratan menyertakan sekurang-kurangnya 30% keterwakilan perempuan pada kepengurusan partai politik tingkat pusat.Dalam sejarah perjuangan kaum perempuan, partisipasi perempuan dalam pembangunan telah banyak kemajuan dicapai terutama di bidang pendidikan, ekonomi, lembaga kenegaraan dan pemerintahan. Jadi, tidak heran jika saat ini perempuan juga memperoleh kota untuk terlibat lebih besar dalam pemerintahan.

Sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia, banyak tokoh-tokoh perempuan seperti R.A Kartini, Dewi Sartika, Nyi Ageng Serang, dsb. Mereka memperjuangkan hak-hak perempuan untuk dapat memperoleh pendidikan yang setara dengan pria. Dan ikut andil dalam memperjuangkan  kemerdekaan, seperti Cut Nyak Dhien, Maria Tiahuhu, Yolanda Maramis, dan sebaginya serta keterlibatan perempuan dalam urusan politik pada masa kini sangat berbeda dengan kondisi perempuan dimasa lalu. Perbedaan itu bisa karena kondisi sosial-kultur maupun perkembangan zaman.

Pesta rakyat lima tahunan tersebut pun perlu dirayakan dengan semeriah mungkin oleh seluruh rakyat Indonesia. Tanpa terasa bulan yang akan datang Bangsa Indonesia akan kembali menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu). Pemilu tahun ini pun akan terasa lebih spesial karena Pemilihan Presiden (Pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (Pileg) berlangsung serentak pada hari yang sama yaitu Rabu, 17 April 2019. Pemilu raya Pertama kalinya di Indonesia dan rakyat akan benar-benar merasakan pesta rakyat yang sesungguhnya.

Menurut pakar komunikasi politik dari UNPAD, Dr. Antar Venus menyampaikan bahwa rendahnya partisipasi pemilu ini disebabkan oleh kurangnya sosialisasi tentang pemilu serta ketidaktahuan pemilih pemula tentang partai dan calon anggota legislatif.

Akibatnya, mereka mengalami kesulitan untuk memilih calon dari pemimpin, selain itu kesulitan juga dialami pemilih pemula dalam hal kertas suara, cara pencoblosan serta calon-calon pemimpin. 

Keterlibatan perempuan sebagai pemilih pemula perlu mendapatkan perhatian khusus melihat  faktanya dampak yang paling banyak mengalami diskriminasi, pemiskinan, keterbatasan akses pendidikan dan kesehatan, adalah perempuan. Maka dari itu, perempuan perlu ikut serta dalam berbagai hal terkait pemilu, sehingga tidak ada pihak yang dikerdilkan terkait peran perempuan dalam berbagai bidang , khususnya pada pemilu 2019.

Kondisi saat ini kaum peria membuka peluang bagi perempuan untuk ikut andil mensukseskan pelaksanaan pemilu mendatang. Maka dari itu perempuan harus memanfaatkan peluang ini, untuk kelangsungan peluang mendatang.

Kabid PAO HMI Cabang Sumenep Nelly Agustin dalam sambutannya mengapresiasi atas kegiatan yg telah dilaksanakn oleh KOHATI HMI Cabang Sumenep.

"Hal ini meruapakan salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat bagi keberlangsungan pemilu serentak 2019.

Aapalgi kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen penting," tegasnya. (Lia/Eva/diens)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Achmad Fauzi Wongsojudo memenuhi harapan warga Desa Tanjung Kiaok dan Sepanjang, Kecamatan Sapeken, Sumenep, Madura,...

MEMOonline.co.id, Jakarta- Dunia Pers Indonesia kembali kehilangan sosok tokoh yang berdedikasi dan penuh...

MEMOonline.co.id, Jember- Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, pemerintah Desa Suren, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, berikrar...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pengasuh Pondok Pesantren Musyawirin di Desa Pagerungan Kecil, Pulau Sapeken, Kiai Makki, menyambut hangat kunjungan...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Ketua DPRD Kabupaten Sumenep, H. Zainal Arifin, mengunjungi salah satu korban Srikandi FAHAM di Kecamatan Lenteng untuk...

Komentar