Ngotot Ingin Ketemu Bupati, Front Aksi Mahasiswa Sumenep 'Bentrok'

Foto: Aktivis mahasiswa Sumenep bentrok dengan polisi
1085
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep – Aksi demontrasi yang digelar Front Aksi Mahasiswa Sumenep (Fam’s) di halaman Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis (4/4/2019) berujung ricuh.

Para aktivis mahasiswa yang datang untuk menyampaikan aspirasinya terkait   kegagalan program prioritas Bupati-Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, yakni ‘Nata Kota Bangun Desa’ harus bentrok dengan petugas keamanan.

“Sampai saat ini kami tidak buta, mahasiswa tidak tuli, melihat beberapa persoalan yang sampai saat ini tidak pernah selesai oleh Pemkab Sumenep,” kata orator aksi Dimas Wahyu Abdillah, kepada awak media.

Namun, aksi tidak direspon oleh bupati. Sebab Bupati Sumenep tak kunjung menemui mereka, meski mereka sudah cukup lama melakukan aksi demontrasi.

Sementara para demonstran yang ngotot tidak ingin mewakilkan penyampaian aspirasinya kepada siapapun, dan ingin menyampaikan sendiri ke ruang kerja Bupati, terpaksa bentrok polisi, yang berusaha menghadangnya.

Bahkan, para pendemo yang kecewa kepada Bupati-Wabup Sumenep, yang tidak mau menemui mereka, nekat ingin bakar ban di halaman Pemkab.

“Bupati Sumenep tidak lagi memperhatikan masyarakat. Terbukti, dari beberpa program Pemkab Sumenep, 1000 kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, hanya sekedar jalan-jalan semata, sementara kepentingan dan kebutuhan masyarakat itu yang harus di prioritaskan tidak diperhatikan,” teriaknya saat orasi.

Namun begitu, Fam’s akan terus mendesak Pemkab Sumenep agar bisa memaksimalkan kinerjanya sebelum masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati gugur di tahun mendatang.

“Kami mendesak bupati dan wakil bupati untuk memaksimalkan 9 program, dan janji nata kota bangun desa. Tinggal satu tahun masa kepemimpinan Bupati dan Wabup. Terkait infrastruktur kita hanya ingin menyampaikan ke Bapak Bupati dan Wabup sangat buruk, kita meminta segera menyelesaikan pembangunan sebelum selesai masa jabatannya,” terangnya.

Sementara itu, Ir Mohammad Jakfar, MM, Asisten Bupati Bidang Administrasi Umum Pemkab Sumenep, menjelaskan kepada awak media terkait tuntutan para pendemo untuk bertemu Bupati-Wabup Sumenep secara langsung dalam menyampaikan aspirasinya.

“Bukan tidak ingin menemui, tapi kan pimpinan kami itu semuanya sudah mempunyai jadwal, jadi jangan salah tafsir. Tetapi kan para mahasiswa itu tidak mau, jadi ya mau gimana lagi,” terangnya.

Tidak lupa, Jakfar, yang sekaligus Plt. PU. Binamarga itu juga menegaskan bahwa, para mahasiswa yang notabene dari Kepulauan banyak meminta untuk juga dilihat dari jalan yang banyak rusak, serta kepedulian pada masyarakat, pihaknya menamy terus mengusahakan kinerja Pemkab tersebut.

“Untuk yang kepulauan, mereka hanya tidak tahu bahwa saya orang kepulauan, sudah saya kawal, saya Plt. PU Binamarga, bukan tidak tahu. Tapi semua sudah diusahakan, tidak bisa langsung selesai semua. Pak presiden saja ngutang, apalagi hanya Kabupaten,” pungkasnya. (Satrio/diens)

 

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Achmad Fauzi Wongsojudo memenuhi harapan warga Desa Tanjung Kiaok dan Sepanjang, Kecamatan Sapeken, Sumenep, Madura,...

MEMOonline.co.id, Jakarta- Dunia Pers Indonesia kembali kehilangan sosok tokoh yang berdedikasi dan penuh...

MEMOonline.co.id, Jember- Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, pemerintah Desa Suren, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, berikrar...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pengasuh Pondok Pesantren Musyawirin di Desa Pagerungan Kecil, Pulau Sapeken, Kiai Makki, menyambut hangat kunjungan...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Ketua DPRD Kabupaten Sumenep, H. Zainal Arifin, mengunjungi salah satu korban Srikandi FAHAM di Kecamatan Lenteng untuk...

Komentar