MEMOonline.co.id, Jember - Rencana alih status Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember menjadi Universitas Islam Negeri (UIN), ditindaklanjuti serius oleh Rektor IAIN Jember, Babun Suharto.
Salah satu bentuk keseriusan itu, Babun bersama sejumlah pejabat, sowan ke rumah KH Muhammad Balya Firjoun Barlaman, yang merupakan Putra Rais Am PBNU, KH Ahmad Siddiq.
Kedatangan Babun tersebut dalam rangka meminta restu kepada keluarga KH Ahmad Siddiq, untuk menggunakan nama “KH Ahmad Siddiq” sebagai nama baru UIN Jember.
“Kami sengaja sowan kepada keluarga Kiai Ahmad Siddiq, untuk meminta restu dan ikhlasnya agar nama KH Ahmad Siddiq kita jadikan nama untuk UIN Jember,” kata Babun, Sabtu (18/5/2019).
Menurut Babun, pemilihan nama KH Ahmad Siddiq sebagai nama UIN Jember, bukannya tanpa dasar. “Beliau adalah tokoh besar, dan kontribusinya sangat besar terhadap perjalanan bangsa ini, khususnya IAIN Jember,” terangnya.
Babun menceritakan, Perjalanan berdirinya IAIN Jember tidak lepas dari peran KH Ahmad Siddiq bersama KH Dhofier Salam, Bupati Jember R Oetomo, dan sejumlah tokoh lainnya.
“Atas inisiatif beliau- beliau, yang menginginkan adanya kampus Islam di Jember, akhirnya lahirlah IAIN Jember ini.
Katanya Presiden Soekarno, jangan sekali- kali melupakan sejarah (Jas Merah),” terangnya.
Selain itu, lanjut dia, banyak usulan yang masuk ke kampus, baik melalui pesan singkat maupun disampaikan secara langsung, agar jika IAIN Jember beralih status menjadi UIN Jember, maka sebaiknya menggunakan nama KH Ahmad Siddiq, sebagai tokoh nasional yang juga ikut mendirikan kampus ini.
“Jadi banyak yang masuk ke saya, agar menggunakan nama KH Ahmad Siddiq sebagai nama UIN Jember. Nah untuk itulah, saya sowan kepada keluarga untuk meminta ijin, agar nama beliau kami jadikan sebagai nama dari UIN Jember,” pungkasnya. (Inul/diens)