MEMOonline.co.id, Pamekasan - Aksi demo kampus puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Penyambung Aspirasi (Gempa) di halaman kantor pusat IAIN Madura, Rabu (19/6/2019) berujung ricuh.
Pasalnya, aksi puluhan mahasiswa yang mencoba menerobos penjagaan, dihadang MENWA, Satpam dan mobil dinas kampus.
Sebagaimana pantauan media ini di lapangan, kricuhan aksi demo tersebut bermula saat massa aksi dipukuli oknum yang berbaju lengkap MENWA.
Hal itu terjadi lantaran massa aksi Gempa memaksa masuk, dengan cara menerobos penjagaan dengan mobil.
Akibatnya, pihak MENWA dan Satpam melakukan penghadangan, seraya menggedor-gedor pendemo.
Tak terima perbuatan tersebut, salah seorang korlap aksi turun dan meminta untuk tidak menghalanginya. Sebab, MENWA dan Satpam adalah sahabatnya.
"Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi dan diskusi dengan pimpinan tentang pemilihan Presma yang tidak demokratis. Kami adalah saudara dengan petugas, maka jangan halangi dan ganggu kami," teriak Rofiki.
Namun apa boleh buat, MENWA dan Satpam tetap bersikukuh menghadang dan sempat cekcok dengan massa aksi. Saat cekcok, terjadi pemukulan terhadap salah seorang peserta aksi.
Aksi memanas, akhirnya sejumlah dosen berusaha melerai kisruh MENWA dan Satpam dengan massa aksi.
Hingga berita ini diturunkan, massa aksi tetap menyampaikan aspirasinya dan menuntut Rektor IAIN Madura menemui dan beradu argumen soal keputusan dalam pemilihan Presma. (Faisol/diens)