Ditengah Kesibukannya Sebagai Instruktur Literasi, Mohammad Hairul Masih Menyempatkan Diri Menulis dan Menerbitkan Buku

Foto: Mohammad Hairul, penulis buku ‘Jangan Panggil Aku Macam-Macam’
2064
ad

MEMOonline.co.id, Bondowoso – Meski kesibukan Mohammad Hairul, sebagai Guru SMP Negeri 1 Klabang, Bondowoso, sekaligus sebagai instruktur lieterasi cukup meninyita banyak waktunya, namun aktivitasnya sebagai penulis, tetap saja dilakoni.

Terbukti, ditengah kesibukannya yang super padat, Hairul baru saja menerbitkan buku baru, dengan judul ‘Jangan Panggil Aku Macam-Macam’. Buku tersebut saat ini sudah bisa di dapatkan di toko-toko buku, di penerbit, dan bisa melalui Hairul langsung.

“Buku ini unik dan menarik. Buku ini menguak betapa di lembaga pendidikan masih ada beberapa pola interaksi yang kurang sehat. Interaksi yang mengarah pada perundungan dan kekerasan simbolik.”

 Selain itu, Hairul yang terpilih menjadi instruktur nasional literasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud, baru saja pulang dari tugas dinasnya di Makassar.  Ia menjadi narasumber dalam acara Bimbingan Teknis Fasilitator Literasi Baca-Tulis Tingkat Regional Sulawesi dan Maluku pada 17-21 Juni 2019 lalu.

 “Alhamdulillah kegiatan di 6 regional sudah selesai. Regional Sulawesi dan Maluku ini yang terakhir. Sebelumya juga sudah dilaksanakan di  Regional Jawa, Bali-NTT dan NTB, Regional Sumatra, Regional Kalimantan, Regional Papua”, ungkap Hairul saat ditemui di rumahnya (3/7/2019).

Menurut Hairul, di setiap regional Bimtek diikuti 80 peserta, mereka para guru bahasa Indonesia, penyuluh bahasa, dan pegiat literasi delegasi dari Kantor dan Balai Bahasa. “Sebelum Bimtek, pihak Kantor dan Balai Bahasa setempat sudah melakukan seleksi peserta. Jadi  80 peserta di tiap regional itu adalah orang-orang pilihan.”

Materi yang disajikan Hairul dalam Bimtek Fasilitator Literasi baca-tulis  tidak jauh dari tugas sehari-harinya sebagai guru di SMP Negeri 1 Klabang, Bondowoso. Materinya  adalah strategi literasi dalam pembelajaran, teknik dan praktik menulis, teknik dan praktik swasunting, teknik dan praktik membaca berbagai jenis teks, serta praktik baik berliterasi baca-tulis. “Saya sangat menikmati tugas ini karena dunia literasi, dunia baca-tulis memang dunia saya”, ungkap Hairul yang juga sebagai Ketua IGI (Ikatan Guru Indonesia) kabupaten Bondowoso.

Saat ditanya tentang kesibukannya saat ini, Hairul menjelaskan sedang menikmati masa liburan bersama keluarga. “Istri saya juga seorang guru, jadi mumpung semua sedang libur kami gunakan untuk menikmati kebersamaan dengan anak-anak”. Selain itu, menurut Hairul ia masih terus menyempatkan menulis, mengedit beberapa naskah, dan mengisi beberapa pelatihan. (Vanny/diens)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Anggota DPRD Kabupaten Sumenep, Hairul Anwar, mendesak pemerintah kabupaten memperketat pengawasan distribusi pupuk...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Achmad Fauzi Wongsojudo memenuhi harapan warga Desa Tanjung Kiaok dan Sepanjang, Kecamatan Sapeken, Sumenep, Madura,...

MEMOonline.co.id, Jakarta- Dunia Pers Indonesia kembali kehilangan sosok tokoh yang berdedikasi dan penuh...

MEMOonline.co.id, Jember- Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, pemerintah Desa Suren, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, berikrar...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pengasuh Pondok Pesantren Musyawirin di Desa Pagerungan Kecil, Pulau Sapeken, Kiai Makki, menyambut hangat kunjungan...

Komentar