Terendus Aroma Nepotisme Dalam Pengangkatan Istri Bupati  Sumenep Sebagai Komisaris Bank BPRS, FKMS Demo

Foto: Sejumlah Aktivis FKMS saat demo kanror pemkab
984
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep -Sejumlah aktivis yang mengatasnamakan Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS), melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor Bupati Sumenep, Senin (29/1/2018).

Dalam orasinya, puluhan aktivis yang tampak bertelanjang dada tersebut menuding pengangkatan Nurfitriana yang merupakan istri Bupati Sumenep sebagai Komisaris  Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar, sarat Nepotisme.

“Pengangkatan Istri Bupati Sumenep sebagai Komisari Bank BPRS Bhakti Sumekar kami nilai sarat Nepotisme. Dan kami khawatir kasus seperti ini tidak hanya terjadi dalam kasus ini saja. Melainkan sudah membudaya di lingkungan Pemkab Sumenep,” ujar Abd Mahmu, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi

Meski diguyur hujan deras, para aktivis Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) terus berorasi sambil menuding pengangkatan Nurfitriana juga tidak kompeten dalam dunia perbankan, karena dia  bukan alumni perbankan.

"Sebagai Mahasiswa, kami tidak setuju terhadap pengangkatan Nurfitriana Busyro sebagai Komisaris Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar," tegasnya.

Sebab, dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 22 tahun 2006 pasal 25 ayat 3, dijelaskan bahwa anggota dewan komisaris wajib dapat persetujuan dari Bank Indonesia (BI).

“Informasi yang kami dapat, Nurfitriana Busyro lulusan D3 Pariwisata, bukan jurusan perbankan,” ujar Mahmud.

Sedangkan dalam pasal 26 disebutkan, bahwa dewan komisaris harus memiliki pengetahuan dan pengalaman dibidang perbankkan. Jadi hal ini sudah jelas adanya Nepotisme dalam pengangkatan Nurfitriana sebagai Komisari Bank BPRS Bhakti Sumekar.

“Sudah jelas dalam pasal tersebut, harus memiliki pengetahuan dalam bidang perbankan, Bukan pengetahun dalam bidang wisata,” tukasnya.

Para mahasiswa sangat menyayangkan pengangkatan istri Bupati Sumenep, A Busyro Karim sebagai Komisaris Bank BPRS Bhakti Sumekar.

“Meski pun bupati berdalih sudah melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB). Keputusan itu telah melukai hati masyarakat,” tandasnya.

Namun sayang, para petinggi Pemkab Sumenep tidak menemui para mahasiswa saat melakukan aksi di kantor Bupati. Namun para mahasiswa berjanji akan kembali ke Kantor Pemkab Sumenep dengan membawa kekuatan massa yang lebih banyak, sebab pengangkatan istri Bupati Sumenep sebagai Komisaris Bank BPRS Bhakti Sumekar dinilai adanya Nepotisme. (Zal/diens)


 

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Jember- Keresehan warga Jember khususnya kaum Hawa terjawab sudah ketika Polisi bergerak cepat mengamankan seorang yang diduga...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Proyek rehabilitasi gedung SMPN II Pasongsongan terpaksa dihentikan setelah ahli waris pemilik lahan, Taufik, melakukan...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Kasus persetubuhan anak dibawah umur dengan terdakwa Mistur warga Desa Oro Oro Ombo Kecamatan Pronojiwo, memasuki sidang...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Poli Onkologi RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melalui BKPSDM resmi mengumumkan hasil seleksi administrasi CPNS tahun...

Komentar