MEMOonline.co.id, Sumenep - Sebanyak 24 dari 149 sekolah menengah pertama (SMP) yang ada di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dipastikan belum bisa menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ini.
Hal itu dikarenakan minimnya fasilitas yang dimiliki.
Sehingga dengan sangat terpaksa 24 SMP tersebut dipastikan tidak bisa melaksanakan ujian nasional berbasis komputer pada tahun ini.
Sehingga pada pelaksanaan (UN) mendatang, 24 SMP tersebut masih menggunakan sistem Kertas dan Pensil (UNKP).
Dan hal itu diketahui, karena sejak beberapa hari lalu Disdik melakukan simulasi di sejumlah sekolah.
"Hari ini terahir pelaksanaan simulasi UNBK di masing-masing sekolah," kata Moh. Iksan, Kabid Pembinaan SMP, Disdik Sumenep,Kamis (15/2/2014).
Hasil pantauan disejumlah sekolah, kata Iksan, simulasi UNBK yang digelar berjalan tanpa kendala, utamanya di wilayah daratan yang 100 persen akan menggelar ujian nasional berbasis komputer pada tahun ini.
"Semua sekolah tingkat SMP sudah siap menghadapi ujian nasional, baik persiapan sarana dan prasarana," terangnya.
Sedangkan, untuk 24 lembaga sekolah yang belum siap menggelar UNBK itu semuanya diwilayah kepulauan.
Sebab untuk wilayah daratan semuanya berbasis UNBK.
Sementara calon peserta UN tingkat SMP di naungan Disdik Sumenep tahun ajaran 2017-2018 yang ditetapkan sebagai daftar nominasi tetap (DNT) mencapai 6.803 siswa.
Jumlah peserta itu meliputi 5.831 siswa dengan sistem UNBK di 149 SMP, dan 962 siswa UNKP. (Ita/diens)